Struktur laba industri/perusahaan yang sehat dan kuat adalah salah satu indikasi dari faktor nilai perusahaan. Jika nilai perusahaan meningkat maka nilai tambah industri juga naik dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Masyarakat terutama investor sangat memerlukan info yang utuh dan detil atas kondisi keuangan sebelum berinvestasi untuk memperkuat portofolionya. Aspek fundamental keuangan yang paling utama dan dapat dijadikan indikator prospek nilai perusahaan adalah ROA dan ROE sebagai unsur terpenting dari struktur laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membedah struktur laba perusahaan pada industri manufaktur, di BEI, Jakarta, Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, data runtut waktu yang digunakan 10 tahun terakhir. Luaran berupa indikator-indikator dari perkembangan fundamental keuangan yang mengarah pada informasi pekembangan nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua emitten yang tercatat di burs efek Indonesia mulai tahun 2000 s/d 2010. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dengan criteria memiliki laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis data, perkembangan fundamental keuangan perusahaan dari sector manufaktur sangat beragam. Hal ini terjadi karena secara substansi reaksi setiap sub sector industri terhadap perubahan pasar di Indonesia adalah sangat berbeda. Pada tahun 2000 s/d 2003 setelah krisis yang melanda di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum bisa menghasilkan keuantungan terutama untuk sector pakaian dan alas kaki. Hasil penelitian menunjukkan model du pont modifikasi untuk pengendalian profitabilitas baik ROE maupun ROA dengan pendekatan sebagai berikut ROE = TB*IB*OPM* TATO * FLM secara statistic dapat di terima /digunakan. Ada tiga ( 3) varibel bebas yang secara konsisten berpengaruh terhadap pengendalian profitabilitas (ROE dan ROA) yaitu sales growth (X1) berpengaruh positif, rasio cost of good sold dengan sales ( X5) berpengaruh negative dan operating Expense dengan sales ( X6) berpengaruh positif.

PROFIL STRUKTUR LABA DENGAN MODEL MODIFIKASI DU PONT PADA INDUSTRI MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA, JAKARTA