Salah satu desa dengan pendapatan asli desa terbesar di Indonesia, Desa Ponggok seringkali mendapat sanjungan sekaligus ucapan yang kurang mengenakkan. Bagi yang tidak tahu sejarahnya akan berkata “wah banyak airnya pantas desanya kaya” namun bagi yang tahu perjalanannya sesungguhnya tidak mudah untuk membawa suatu desa untuk bisa makmur dan sekaligus lestari. Bahkan ada beban berat saat salah melakukan pengelolaan ada ketakutan “bagaimana jika kami salah lalu ditiru banyak desa yang lain?”.
Menerapkan pemetaan desa secara seksama, membuat kajian-kajian yang diperlukan, membuat perencanaan bersama warga, melakukan perubahan dan terus menerus melakukna pemantauan dan perbaikan disana-sini. Apakah saat ini sudah dalam kondisi paking ideal? Tentu belum tapi kesadaran bahwa kita bisa lebih baik lagi dalam melestarikan alam kita membut desa ini tidak berhenti berbenah. Semangat pak Kades Juned, tidak banyak pemimpin yang bersedia bilang “saya pernah salah dan harus terus memperbaiki bersama-sama masyarakat”