Latar Belakang: Atletik banyak sekali yang mengabaikan konsumsi cairan yang cukup pada saat melakukan aktivitas fisik. olahraga lari sering mengalami kelelahan yang terjadi akibat banyaknya keringat yang keluar pada saat latihan maupun pertandingan dan tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Tujuan: Menganalisis perbedaan status hidrasi sebelum dan sesudah pemberian minuman komersil sari buah jeruk, air kelapa, dan minuman isotonik pada pelari di club bogor runner. Metode: Penelitian experimental comparison group dengan menggunakan desain pretest dan post test. Sampel menggunakan teknik purposive sampling didapat jumlah sampel yaitu 45 orang. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 15 orang dengan masing-masing diberikan minuman komersil sebanyak 500ml setelah lari �15 menit. Hasil: Umur responden pelari Bogor runner adalah 18-40 tahun, dengan rata-rata berat badan adalah 26,76�5,78kg, tinggi badan 167.42�6.12cm, lama menjadi anggota 10.22�9.20bulan, status gizi 22.49�3.31𝑘𝑔/𝑚2, persen lemak 11.45�5.40%, massa otot 55.72�7.09kg, total air dalam tubuh 63.98�4.21%, konsumsi cairan 1468�399.66ml. Terdapat perbedaan berat jenis urin sebelum 1.020�0.004g/ml dan sesudah intervensi 1.020�0.004g/ml pada minuman komersil sari buah jeruk (p>0.05). Terdapat perbedaan berat jenis urin sebelum 1.019�0.005 g/ml dan sesudah intervensi 1.019�0.005g/ml pada minuman komersil air kelapa (p>0.05). Terdapat perbedaan berat jenis urin sebelum 1.018�0.004g/ml dan sesuah intervensi 1.018�0.004g/ml pada minuman isotonik (p>0.05). Kesimpulan: Konsumsi minuman komersil sari buah jeruk, air kelapa, dan minuman isotonik dapat mencegah terjadinya dehidrasi.

PERBEDAAN STATUS HIDRASI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN MINUMAN KOMERSIL SARI BUAH JERUK, AIR KELAPA, DAN MINUMAN ISOTONIK PADA PELARI DI CLUB BOGOR RUNNER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *