Latar Belakang Olahraga fitnes merupakan kemampuan untuk melakukan latihan tanpa kelelahan. Komponen kebugaran fisik: daya tahan kardiorespirasi, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh yang menjadi salah satu olahraga kompetitif, resiko terjadinya DOMS dalam latihannya. suplementasi glutamin berfungsi mempertahankan keseimbangan protein positif, serta mengurangi respon inflamasi, efektif dalam mengurangi kehilangan kekuatan dan nyeri otot setelah kerusakan otot akibat latihan yang eksentrik. Tujuan mengetahui perbedaan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) dan komposisi tubuh berdasarkan konsumsi glutamin pada fitness enthusiast di osbond gym. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. dengan 80 responden. Data karakteristik didapat melalui wawancara langsung, data persen lemak tubuh dan massa otot ukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dan skor DOMS diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) Analisis statistik dengan menggunakan rumus uji T-tes Independen. Hasil: Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (67.5%). Berdasarkan analisis bivariat menunjukan terdapat perbedaan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) dan komposisi tubuh berdasarkan konsumsi glutamin pada Fitness Enthusiast di Osbond gym: Persen lemak tubuh laki-laki (p-value= 0.0001), perempuan (p-value= 0.046). Persen massa otot laki-laki (p-value= 0.0001), perempuan (p-value= 0.006). Skor DOMS laki-laki dan perempuan (p-value= 0.0001) (p<0.05). Kesimpulan: responden yang mengkonsumsi glutamin memiliki perbedaan persen lemak tubuh yang lebih rendah, massa otot yang lebih tinggi, dan skor DOMS yang lebih kecil dibandingkan responden yang tidak mengonsumsi glutamin.
PERBEDAAN DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS (DOMS) DAN KOMPOSISI TUBUH BERDASARKAN KONSUMSI GLUTAMIN PADA FITNESS ENTHUSIAST DI OSBOND GYM