Latar Belakang: Hemoglobin merupakan indikator biokimia untuk mengetahui seseorang menderita anemia atau tidak. Pravalensi anemia pada ibu hamil sangat tinggi oleh karena perlu perhatian serius terkait dengan faktor sosial ekonomi dan asupan zat gizi mikro. Tujuan: mengetahui sosial ekonomi, asupan zat gizi mikro dan kaitannya dengan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas kebon Jeruk Metode Penelitian: Desain penelitian ini cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan yang melakukan cek hemoglobin (Hb) di Puskesmas dengan sampel sebanyak 60 orang. Data yang dikumpulkan data sosial ekonomi menggunakan kuesioner , asupan zat gizi mikro menggunakan instrumen food frequency (FFQ) 1 bulan terakhir dan kadar hemoglobin yang dilakukan oleh tenaga medis. Analisa data penelitian ini menggunakan uji T-independent untuk sosial ekonomi ( pendidikan dan pendapatan) dan uji regresi liniear sederhana untuk data asupan zat gizi mikro (vitamin B6 dan tembaga) Hasil Penelitian : Terdapat perbedan yang signifikat pendidikan (p = 0,001), dan kadar hemoglobin (Hb). Pada tingkat pendapatan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,001). Rata-rata asupan vitamin B6 (1.73 � 0,425) dengan nilai p=0,001, asupan tembaga (Cu) (1133 � 266,7) dengan nilai p = 0,001, dan kadar hemoglobin (Hb) (1,41� 0,497). Semakin baik konsumsi vitamin B6 dan tembaga (Cu) maka semakin baik pula kadar hemoglobin (Hb) Ibu Hamil. Kemudian untuk analisis multivariat menggunakan uji regresi linier. Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh pendidikan, pendapatan dan asupan zat gizi mikro (vitamin B6 dan tembaga) terhadap kadar hemoglobin. Kesimpulan: sosial ekonomi dan asupan zat gizi mikro merupakan faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin ibu hamil. Faktor yang paling mempengaruhi asupan zat gizi mikro (vitamin B6 dan tembaga) pada kadar hemoglobin
PENGARUH SOSIAL EKONOMI, ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN KAITANNYA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KEBON JERUK