Laporan keuangan merupakan parameter bagi investor dalam memutuskan untuk melakukan investasi, namun pada kenyataannya seringkali laba yang disajikan dalam laporan keuangan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Manajer (Agen) cendrung melakukan motif tertentu untuk memaksimalkan sikap oportunistiknya. Dengan adanya konflik kepentingan antara agen dan principal, kebebasan bagi manajer dalam memilih suatu metode akuntansi yang digunakan serta adanya kesenjangan informasi mengenai prospek perusahaan antara agen dan Principal, maka manajer dengan leluasa melakukan praktik Manajemen Laba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberi bukti empiris mengenai Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan sampel yang digunakan yaitu sebanyak 12 Perusahaan. Penelitian ini berbentuk kausalitas. Sumber data menggunakan data sekunder. Sampel penelitian ini adalah perusahaan sektor otomotif dengan dimensi waktu yang digunakan adalah time series, serta menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Laba. Sedangkan untuk variabel Asimetri Informasi terdapat pengaruh positif terhadap Manajemen Laba, hal ini diperlihatkan oleh nilai probabilitas signifikansi (Sig t) variabel Asimetri Informasi sejumlah 0,013 < 0,05. Hal ini berarti variabel Asimetri Informasi signifikan pada level 5%. Dengan demikian semakin tinggi Asimetri Informasi yang terdapat dalam perusahaan maka kesmpatan bagi manajer untuk melakukan praktik Manajemen laba semakin tinggi juga.
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2014