Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan dukungan data berupa nilai tukar US dollar, biaya promosi, nilai penjualan bersih, biaya produksi, dan profit dari perusahaan. Hasil analisis regresi pertama diperoleh Ŷ1 = 164,183X1 + 4,539X2. Maksudnya, jika biaya promosi (X2) naik sebesar Rp. 1 juta, maka akan menaikkan nilai penjualan bersih sebesar Rp. 4,539 juta. P-value nilai tukar US dollar (X1) = 0,009 dan X2 = 0,000. Dari hasil analisis regresi kedua diperoleh Ŷ2 = 164,343X1 + 4,183X2. Maksudnya, jika nilai tukar US dollar (X1) naik sebesar Rp. 1.000/US$, maka akan menaikkan biaya produksi sebesar Rp. 164,343 milyar. Sedangkan jika biaya promosi (X2) naik sebesar Rp. 1 juta, maka akan menaikkan biaya produksi sebesar Rp. 4,183 juta. P-value X1 = 0,005 dan X2 = 0,000. Dari hasil analisis regresi ketiga diperoleh Ŷ3 = 164,183X1 + 4,539X2. Maksudnya, jika biaya promosi (X2) naik sebesar Rp. 1 juta, maka akan menaikkan profit sebesar Rp. 356 juta. P-value nilai tukar US dollar (X1) = 0,979 dan X2 = 0,003. Dari penelitian disimpulkan kenaikan nilai tukar US dollar mempengaruhi biaya produksi saja, sedangkan biaya promosi mempengaruhi nilai penjualan, biaya produksi, dan profit PT. Unilever Tbk.

PENGARUH NILAI TUKAR US DOLLAR DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP NILAI PENJUALAN BERSIH, BIAYA PRODUKSI, DAN PROFIT PADA PT. UNILEVER TBK