Latar Belakang: Konsumsi sayur di Indonesia masih sangat rendah yang berdampak pada rendahnya konsumsi serat pangan sebesar 93,60%. Adanya modifikasi pangan dengan penambahan sayur sebagai sumber serat pangan ke dalam pangan lokal yang sangat digemari seperti donat diharapkan dapat membantu mengatasi masalah rendahnya konsumsi serat pangan pada anak usia sekolah. Tujuan: Mengetahui penambahan puree daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) pada donat kentang (Solanum tuberosum L.) sebagai alternatif makanan tambahan anak usia sekolah. Metode: Eksperimen dengan empat formulasi donat dengan rasio tepung terigu : puree daun ubi jalar yaitu F0 (100 g : 0), F1 (90 g : 10 g), F3 (80 g : 20 g), dan F3 ( 70 g : 30 g). Parameter yang diuji adalah analisis proksimat dan serat pangan. Penilaian organoleptik yaitu uji hedonik dan uji mutu hedonik meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa menggunakan isntrumen Visual Analog Scale (VAS). Uji statistik menggunakan One-way Anova. Hasil: Produk terpilih untuk donat dengan penambahan puree daun ubi jalar pada panelis semi terlatih adalah formulasi F1 dan pada panelis konsumen adalah formulasi F2. Kandungan gizi formulasi F1 kadar air 10.32�0.13, kadar abu 1.85�0.02, karbohidrat 42.05�0.08, protein 7.25�0.14, lemak 38.52�0.12, dan serat pangan 5.53�0.07. Kandungan gizi formulasi F2 kadar air 11.85�0.18, kadar abu 1.74�0.03, karbohidrat 39.66�0.41, protein 7.36�0.02, lemak 39.38�0.57, dan serat pangan 5.16�0.02. Kesimpulan: Penambahan daun ubi jalar pada donat berpengaruh secara bermakna terhadap penilaian organoleptik dan kadar serat pangan donat. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai uji daya simpan dan uji TPC (Total Plate Count).
PENAMBAHAN PUREE DAUN UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) PADA DONAT KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN TAMBAHAN ANAK USIA SEKOLAH