Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan core stability pada intervensi snags 3D flexion lebih baik dalam meningkatkan mobilitas dan menurunkan disabilitas pinggang pada spondyloarthrosis lumbal. Metode : Penelitian ini bersifat quasi experiment dengan sampel terdiri dari 14 orang yang dipilih berdasarkan teknik matching allocation dan dikelompokan menjadi 2 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari dari 7 orang, kelompok perlakuan I dengan core stability dan intervensi snags 3D flexion dan kelompok perlakuan II dengan snags 3D flexion Hasil : Uji normalitas dengan Shapiro wilk test didapatkan data berdistribusi normal, sedangkan uji homogenitas dengan levene�s test didapatkan data memiliki varian homogen. Hasil Uji hipotesa I dengan paired sample T-Test, didapatkan nilai p=0,001 (p<α=0,05).untuk modified ODI dan nilai p=0,001 (p<α=0,05) untuk inklinometer Uji hipotesa II, didapatkan nilai p=0,001 (p<α=0,05) untuk modified ODI dan nilai p=0,002 (p<α=0,05) untuk inklinometer yang berarti pemberian latihan pada kedua kelompok perlakuan dapat meningkatkan mobilitas dan menurunkan disabilitas pada spondyloarthrosis lumbal. Pada hasil T-Test Independent menunjukkan nilai p=0,002 (p<α=0,05) untuk modified ODI dan nilai p=0,012 (p<α=0,05) untuk inklinometer yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Kesimpulan : Ada penambahan intervensi core stability exercise pada intervensi snags 3D flexion lebih baik dalam meningkatkan mobilitas dan menurunkan disabilitas pinggang pada spondyloarthrosis lumbal.

PENAMBAHAN INTERVENSI CORE STABILITY EXERCISE PADA INTERVENSI SNAGS 3D FLEXION LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS DAN MENURUNKAN DISABILITAS PINGGANG PADA SPONDYLOARTHROSIS LUMBAL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *