Latar Belakang : Kurangnya asupan serat pada remaja yang mencapai prevalensi 10%. Salah satu upaya pemanfaatan kacang merah dan buah naga merah dalam proses fermentasi yaitu yogurt, produk yang juga disukai remaja. Tujuan : Memanfaatkan kacang merah dan buah naga merah dalam pembuatan yogurt, untuk membantu memenuhi serat pada remaja. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Terdapat empat jenis perlakuan dengan perbandingan sari kacang merah dan sari buah naga yaitu, 0 ml:0 ml, 90ml : 10ml, 80 ml : 20 ml, 70 ml : 30ml. Penilaian organoleptik dilakukan menggunakan instrumen Visual Analog Scale (VAS). Analisis statistik perbedaan nilai gizi dan daya terima menggunakan One Way Anova danBonferroni pada p-value<0.05. Hasil Penelitian : Formulasi terpilih berdasarkan uji organoleptik yaitu yogurt formulasi F1 (90ml : 10 ml) yang memiliki kadar air 78.08 g, kadar abu 0.83 g, energi 91 kkal, protein 2.22 g. lemak 1.31 g, karbohidrat 17.56g, serat total 0.59 g, dan TPC 4.15cfu/g per 100 mlyogurt. Terdapat perbedaan signifikan antara keempat formulasi pada uji hedonik, uji mutu hedonik, uji nilai gizi, dan aktivitas antioksidan (p-value <0.05). Kesimpulan : Yogurt formulasi F1 dapat dijadikan makanan selingan yang dapat memenuhi 6% kebutuhan rata-rata serat pada remaja. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk uji alergen dan daya simpan produk.
PEMBUATAN STIRRED YOGURT BERBASIS SARI KACANG MERAH (PHASEOLUS VULGARIS L) DAN SARI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI SUMBER SERAT DAN ANTIOKSIDAN