Latar Belakang: Konsumsi protein pada usia 13-15 tahun yang belum memenuhi sebanyak 28,1%. Hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Zat gizi yang mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja yaitu kalsium. Sebanyak 76,2% remaja mengkonsumsi kalsium kurang dari 75% AKG. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik dimulai dengan penyediaan pangan yang cukup, maka diversifikasi produk olahan ikan dengan membuaat nugget ikan nila merah dengan tepung tulang ikan sebagai sumber kalsium dan daun kelor sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan serat. Tujuan: Mengetahui nilai gizi nugget dan daya terima masyarakat terhadap nugget ikan nila merah penambahan tepung tulang ikan nila dan daun kelor. Hasil: Berdasarkan uji mutu hedonik ada pengaruh yang signifikan dari penambahan daun kelor dan tepung tulang ikan terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna nugget. Produk nugget F1 memiliki kandungan nilai gizi sebesar 14,90% karbohidrat, 13,89% lemak, 15,20% protein, 18,18% serat, 37,83% kadar air dan 4,15 g kalsium. Kesimpulan: Produk nugget F1 menjadi formulasi terpilih karena memiliki nilai rata-rata tertinggi pada semua parameter dan hasil analisis nilai gizi produk F1 sudah memenuhi standar SNI nugget dengan kandungan kalsium yang tinggi

PEMANFAATAN TULANG IKAN SEBAGAI SUMBER KALSIUM DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI SUMBER SERAT PADA PEMBUATAN NUGGET IKAN NILA MERAH (OREOCHROMIS SP.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *