Latar Belakang: Hipertensi dapat menyebabkan berbagai penyakit yang saling berhubungan. Semakin bertambahnya umur maka fungsi fisiologis tubuh juga semakin menurun. Salah satu gangguan kesehatan yang paling banyak dialami oleh lansia yaitu penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lemak tidak jenuh tunggal, mineral, status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Posbindu wilayah kerja Puskesmas Tajur Tangerang. Metode: Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional. Rancangan dipilih secara proportional stratified random berjumlah 108 orang. Analisis data menggunakan chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan lemak tidak jenuh tunggal, mineral (kalsium dan kalium kurang dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG 2019), namun untuk tingkat kecukupan magnesium tergolong cukup) dan untuk status gizi tergolong overweight. Hasil Uji statistik menyatakan bahwa tidak ada hubungan tingkat kecukupan lemak tidak jenuh tunggal, mineral (kalsium , magnesium, kalium) dengan kejadian hipertensi (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan lemak tidak jenuh tunggal, mineral (kalsium, magnesium,kalium), status gizi dengan kejadian hipertensi dikarenakan masih tersedianya mineral yang cukup dalam tubuh lansia apabila kekurangan dari asupan makan dan asupan makanan yang menyebabkan hipertensi tidak dikaji.
HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN LEMAK TIDAK JENUH TUNGGAL, MINERAL, STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSBINDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJUR KOTA TANGERANG