Latar belakang: Tekanan panas adalah bahaya umum dari kesehatan kerja yang terjadi pada pekerja di luar ruangan terutama di iklim panas- lembab. Lebih dari 2 juta orang yang meninggal akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja dan terjadi sekitar 160 juta orang menderita penyakit akibat kerja pertahun di seluruh dunia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan panas (heat stress) dengan keluhan kelelahan (fatique) pada tenaga kerja di Perusahaan Premier Oil Indonesia. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif kuantitatif, desain penelitian cross-sectional. Populasi adalah karyawan laki-laki di Perusahaan Premier Oil Indonesia, Platform Gajah Baru Kepulauan Natuna. Pengambilan sampel dengan saturated-sampling. Jumlah sampel 40 orang karyawan laki-laki. Mengggunakan uji Korelasi Pearson Product Momment. Hasil: Sebagian besar karyawan rata-rata berumur 30.9 tahun, berlokasi kerja di main deck (45.0%) dan cellar deck (35.0%), sebagian besar memiliki riwayat penyakit asma (55.0%), namun sebagian besar tidak memiliki riwayat penyakit jantung (87.5%), ginjal (100.0%), dan hipertensi (72.5%). Rata-rata tekanan panas di lokasi kerja 27.20C. Rata- rata skor keluhan kelelahan 100.6�23. Kesimpulan: Ada hubungan tekanan panas dan keluhan kelelahan, dimana semakin tinggi tekanan panas maka semakin tinggi nilai keluhan kelelahan (p<0.05), r = 0.389. Perlu dilakukan sosialisasi tentang pencegahan dan bahaya kelelahan akibat tekanan panas, serta perlu dilakukan pemberlakukan sistem pergantian waktu dan lokasi kerja
HUBUNGAN TEKANAN PANAS (HEAT STRESS) DENGAN KELUHAN KELELAHAN (FATIGUE) PADA TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN PREMIER OIL INDONESIA, PLATFORM GAJAH BARU KEPULAUAN NATUNA