Latar Belakang : Pada atlet remaja, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah pertambahan tinggi badan, konsumsi oksigen maksimal (VO2 max), kekuatan otot. Atlet remaja juga memiliki resiko dehidarasi lebih tinggi dari pada atlet dewasa. Performa atlet dilapangan berkaitan dengan keterampilan dan kebugaran yang didapat dari latihan rutin dan faktor psikologis atlet, didukung oleh status hidrasi selama pertandingan. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, seorang atlet harus mempunyai kebugaran jasmani yang tinggi. Tujuan : mengetahui hubungan status gizi, persen lemak tubuh, massa otot, status hidrasi dan kebugaran pada atlet sepak bola remaja di ASIOP Apacinti. Metode Penelitian : Desain penelitian ini cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet sepak bola remaja di ASIOP Apacinti yang berusia 14-16 tahun dengan sampel sebanyak 52 responden. Data yang dikumpulkan status gizi, persen lemak tubuh, massa otot dan kebugaran yang dilakukan oleh peneliti dan tenaga yang sudah dilatih. Analisa data penelitian ini menggunakan korelasi Pearson dan Regresi Linier. Hasil Penelitian : Rata-rata z-score IMT sebesar 0,42 � 1,00, persen lemak tubuh sebesar 15,3 �8,1, massa otot sebesar 42,9 �8,1kg, berat jenis urin sebesar 1,0 � 0,0 g/mL, dan rata-rata kebugaran sebesar 43,7 � 4,1. Terdapat hubungan status gizi (p=0,000), persen lemak tubuh (p=0,001), status hidrasi (p=0,050) dan kebugaran. Namun, tidak ada hubungan antara massa otot dan kebugaran (p=0,219). Kesimpulan: Status gizi, persen lemak tubuh, status hidrasi dan kebugaran pada atlet sepak bola remaja di ASIOP Apacinti. Faktor yang paling mempengaruhi kebugaran adalah status gizi.
HUBUNGAN STATUS GIZI, PERSEN LEMAK TUBUH, MASSA OTOT, STATUS HIDRASI DAN KEBUGARAN PADA ATLET SEPAK BOLA REMAJA DI ASIOP APACINTI