Latar Belakang : Pada tahun 2015 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), menemukan masih banyak garam yang belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu kandungan yodium dibawah (30-80 ppm). Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan daya beli terhadap penggunaan garam beryodium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) di Kecamatan Cihara, Lebak, Banten. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat observasional dan berjenis cross sectional dengan perhitungan sampling menggunakan aplikasi G*Power. Jumlah sampel sebanyak 200 ibu rumah tangga, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified proportional random sampling. Hasil : Sebagian besar ibu rumah tangga berumur dewasa awal (38,5%) dan berlatar pendidikan rendah (77%). dan (69%) responden tidak mampu, rata-rata skor pengetahuan (5,52 � 2,4); rata-rata skor sikap (5,93 � 2,5). Pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga mempengaruhi terhadap penggunaan garam beryodium (p ≤ 0,05). Penggunaan garam beryodium tidak terkait dengan daya beli. Kesimpulan : Perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi yang merata agar masyarakat menggunakan garam beryodium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DAYA BELI TERHADAP PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI KECAMATAN CIHARA, LEBAK, BANTEN