Latar Belakang : Prevalensi kejadian diare pada kelompok umur balita di Indonesia sebesar 12,3 % (Balitbangkes, 2018). Sebagian besar diare terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun, karena usus anak sangat peka terutama pada tahuntahun pertama dan tahun kedua kehidupan. Asupan zat gizi anak yang diperoleh melalui makanan pendamping ASI (MPASI) selain berpengaruh terhadap status gizi juga berpengaruh terhadap risiko penyakit infeksi. Hal ini disebabkan karena asupan zat gizi berpengaruh terhadap sistem imun anak. Tujuan : Mengetahui hubungan kecukupan serat, mineral zinc dan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1247 bayi dengan sampel sebanyak 79 bayi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis statistik menggunakan Chi-Square. Hasil : Secara statistik menunjukkan kecukupan serat dengan kejadian diare (p=0,123), kecukupan mineral zinc (seng) dengan kejadian diare (p=0,000), dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare (p=0,019). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kecukupan serat dengan kejadian diare pada bayi, terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan mineral zinc (seng) dengan kejadian diare pada bayi, dan terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
HUBUNGAN KECUKUPAN SERAT, MINERAL ZINC DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK