Riset Tampere University of Technology (2014) pada 2010 ada 350.000 lebih kecelakaan kerja fatal, akibatnya 6.300 orang meninggal setiap hari. Menurut Uda (2013) 80% kecelakaan diakibatkan oleh tindakan tidak aman (unsafe act). Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman (unsafe action) pada karyawan factory 5 di PT. X. Metode Penelitian : Menggunakan desain cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Populasi adalah karyawan bagian produksi divisi factory 5 di PT.X sebanyak 92 karyawan. 10 responden diambil untuk uji validasi, sampel menjadi 82 orang, diambil dengan teknik total sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil : 56,1% responden berperilaku aman, 56,1% responden memiliki pengetahuan tentang risiko, bahaya dan unsafe action yang baik, 67,1% responden memiliki sikap positif terhadap perilaku aman dalam bekerja, 57,3% responden memiliki persepsi positif terhadap perilaku aman tentang kondisi APD, 69,5% responden menyatakan peran pengawas mendukung terjadinya perilaku aman dalam bekerja. Hasil uji statistik, variabel sikap (P value = 0,000), persepsi (P value = 0,000), dan peran pengawas (P value = 0,000) berhubungan dengan perilaku tidak aman dalam bekerja. Pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku tidak aman dalam bekerja (P value = 0,558). Saran : Disarankan kepada setiap karyawan produksi untuk selalu berperilaku sesuai peraturan ditempat kerja serta menambah pengetahuan tentang unsafe action dan mencari informasi diluar tempat kerja seperti seminar dan pelatihan K3.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) DALAM BEKERJA PADA KARYAWAN FACTORY 5 DI PT.X SERPONG-BANTEN 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *