Latar Belakang : Atlet remaja merupakan salah satu atlet yang berada dalam periode rentan gizi. Sehingga atlet remaja membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung atlet dalam melakukan aktivitas fisik. Asupan zat gizi yang cukup juga dibutuhkan untuk pertumbuhan pada atlet remaja, pertumbuhan yang baik dapat berpengaruh terhadap kebugaran. Tujuan : Mengetahui faktor determinan kebugaran tubuh atlet bela diri di PPOP DKI Jakarta Metode : Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 47 atlet bela diri di PPOP DKI Jakarta dengan metode penelitian cross sectional. Uji analisis bivariat yang digunakan adalah uji korelasi Pearson Product Moment dan Spearman Rank. Hasil : Hasil rata-rata jenis kelamin atlet adalah laki-laki (61,7%) dan perempuan (38,3%), rata-rata umur atlet 14-17 tahun (83%) , rata-rata pendidikan atlet menduduki bangku SMA/Sederajat (70,2%). Rata-rata dari atlet pencak silat (42,6%), atlet gulat (29,8%), dan atlet taekwondo (27,7%). Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan kebugaran atlet bela diri pada laki-laki dan perempuan (p<0,05). Ada hubungan yang signifikan antara asupan energi, protein, lemak dan kebugaran atlet bela diri perempuan (p <0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan energi, lemak dan kebugaran atlet bela diri laki-laki (p>0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh, asupan karbohidrat dan kebugaran atlet bela diri laki-laki dan perempuan (p>0,05). Kesimpulan : Status gizi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kebugaran atlet bela diri laki-laki dan perempuan.
FAKTOR DETERMINAN KEBUGARAN TUBUH ATLET BELA DIRI DI PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) DKI JAKARTA