Pengendalian persediaan obat antibiotik di Gudang Farmasi RSUD Kota Tangerang menunjukkan belum adanya keseimbangan antara pemesanan dengan pemakaian obat, sehingga perlu untuk dilakukan analisis pengendalian persediaan obat antibiotik di Gudang Farmasi RSUD Kota Tangerang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Cara pengambilan data adalah wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen dengan jumlah sampel 104 jenis. Penelitian ini memperlihatkan bahwa pengendalian persediaan obat antibiotik di Gudang Farmasi RSUD Kota Tangerang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya perhatian khusus terhadap jenis persediaan obat antibiotik dengan pengklasifikasian berdasarkan nilai pemakaian dan nilai investasi. Penentuan jumlah pemesanan belum menerapkan perhitungan Reorder Point (ROP). Penentuan nilai stok minimum masih berdasarkan asumsi dari nilai pemakaian lalu. RSUD Kota Tangerang juga belum mempunyai Standar Prosedur Operasioal (SPO) yang terkhusus mengatur proses kegiatan pengendalian persediaan obat serta belum dilaksanakannya pelatihan dan studi banding bagi karyawan Gudang Farmasi. Penulis menyarankan sebaiknya Gudang Farmasi mengendalikan persediaan obat antibiotik dengan menggunakan pengklasifikasian nilai pemakaian dan nilai investasi untuk mempermudah pengendalian variasi jenis obat, menggunakan perhitungan ROP untuk menentukan batas stok minimum untuk mencegah terjadinya kekosongan obat (stock out) serta membuat SPO khusus untuk kegiatan pengendalian persediaan obat dan melaksanakan pelatihan bagi para petugas Gudang Farmasi agar dapat meningkatkan kualitas karyawan sehingga pelayanan dapat terpenuhi tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
ANALISIS PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT ANTIBIOTIK DI GUDANG FARMASI RSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2016