Pasien Congestive Heart Failure (CHF) memiliki manifestasi klinis dyspnea, akibat kurangnya suplai oksigen karena adanya penimbunan cairan. Hal ini menyebabkan jantung tidak dapat berfungsi dengan maksimal untuk memompa darah. Dampak lain yang muncul adalah perubahan yang terjadi pada otot-otot respiratori. Karya tulis ilmiah ners ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat terapi slow deep breathing pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) untuk mengajarkan cara bernafas dengan benar sehingga dapat menurunkan dyspnea di Intalasi Gawat Darurat RSUD Tarakan Tahun 2020. Metode pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan case study pada tiga klien, yang berbentuk asuhan keperawatan gawat darurat secara komprehensif. Hasil menujukan pemberian terapi slow deep breathing dapat mengurangi dyspnea dan menurunkan frekuensi pernafasan. Perawat diharapkan mampu dalam pemberian terapi slow deep breathing kepada pasien sebagai proses keperawatan yang tepat dan juga memberikan pendidikan kesehatan mengenai discharge planning sebelum dipulangkan ke rumah.
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DENGAN PENURUNAN CURAH JANTUNG DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD TARAKAN JAKARTA TAHUN 2020