Penelitian ini menggunakan metodologi hipotesis pasar efisiensi (EMH) semi -kuat untuk menganalis reaksi efisiensi pasar saham terhadap peristiwa politik nasional, PEMILU 2019 Indonesia. Penelitian ini diperlukan untuk alasan bahwa jika harga saham tidak secara efektif dan sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, akan dapat menyesatkan keputusan ekonomi. Analisis ini menggunakan harga penutupan harian yang disesuaikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai satuan statistik untuk mewakili Bursa Efek Indoneia (BEI). Hipotesis dari penelitian ini adalah: (I) Pasar Modal Indonesia Efisien sebelum dan selama periode pemilihan nasional, dan (2) efisiensi pasar modal Indonesia berbeda selama Periode Pemilihan Nasional. Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan nilai probabilitas yang didasarkan pada uji keacakan (Random Walk Method) dan uji serial korelasi. Uji keacakan digunakan karena salah satu karakteristik dari pasar yang efisien adalah bahwa harga berubah secara acak, sedangkan uji serial korelasi terkait dengan karakteristik lain dari pasar modal yang efisien, bahwa perubahan harga sekuritas tidak memiliki korelasi satu sama lain. Hipotesis kedua diuji dengan menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon. Dari analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis pertama dan kedua diterima. Batasan parameter penelitian ini hanya menggunakan satu Indeks dengan data sekunder harian yang didapatkan dari harga penutupan yang disesuaikan.
EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA PADA TAHUN PEMILU 2019