Latar belakang, masalah implementasi keselamatan pasien di rumah sakit pendidikan masih belum berjalan dengan baik yang diduga karena budaya keselamatan pasien belum menjadi bagian dari nilai- nilai yang mendasari pemberian asuhan yang berkualitas. Tujuan penelitian mengidentifikasi tingkat kehandalan budaya keselamatan pasien dan mengembangkan model budaya keselamatan pasien di rumah sakit pendidikan. Rancangan penelitian bersifat kausalitas-eksplanatoris dengan pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data adalah survey menggunakan kuesioner. Sumber data adalah primer. Dimensi waktu adalah one shot study. Sampel penelitian adalah petugas pemberi asuhan pasien dan komite mutu keselamatan pasien di tujuh RS Pendidikan Indonesia, menggunakan proporsional stratified random sampling. Unit analisis adalah individu sebesar 1400 responden ( respon rate 88%). Analisis data menggunakan path analysis. Hasil penelitian, budaya keselamatan pasien secara keseluruhan menggambarkan dimensi staffing memiliki tingkat kehandalan paling rendah, dan Organizational learning�continuous improvement mempunyai tingkat kehandalan paling kuat. Sedangkan, implementasi enam sasaran keselamatan pasien menunjukkan meningkatkan komunikasi efektif memiliki nilai terendah, sedangkan mengidentifikasi pasien dengan benar memiliki nilai tertinggi. Hasil pengujian path analysis menunjukan bahwa secara simultan budaya keselamatan pasien dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien secara signifikan mempengaruhi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Secara parsial, budaya keselamatan pasien mempengaruhi implementasi enam sasaran keselamatan pasien. Hasil penelitian menunjukkan terdapat arah korelasi negatif, artinya semakin tinggi budaya keselamatan pasien dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien, maka akan semakin rendah kejadian tidak diharapkan. Implikasi studi menghasilkan konstruksi model konseptual baru untuk menurunkan angka kejadian tidak diharapkan di rumah sakit pendidikan dengan meningkatkan kehandalan budaya keselamatan pasien dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien; meningkatkan budaya keselamatan pasien melalui peningkatan staffing dan penguatan Organizational learning-ontinuous improvement; implementasi enam sasaran keselamatan pasien melalui pelatihan komunikasi efektif antar pemberi asuhan; serta kebijakan nilai budaya keselamatan pasien dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien di rumah sakit pendidikan sebagai faktor pendorong positif peningkatan kualitas dan keamanan pasien di rumah sakit secara nasional untuk menurunkan angka kejadian tidak diharapkan.
MODEL PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN