Sejak dideklarasikannya pelaksanaan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit X pada tahun 2015, hingga Desember 2018 terjadi 171 kasus Insiden Keselamatan Pasien dengan didominasi Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sekitar 56%. Dari semua insiden keselamatan pasien tersebut sekitar 60% terjadi di ruang perawatan. Koordinasi yang tidak optimal diantara tenaga perawat menyebabkan belum adanya persepsi yang sama tentang pengisian format pelaporan insiden, pemilihan insiden yang belum begitu tepat, dan adanya perasaan takut disalahkan jika melaporkan suatu insiden yang teridentifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan pengetahuan terhadap budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit X Bekasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kausalitas eksplanatoris, dilakukan dengan metode survey dan teknik korelasinya dengan dimensi waktu one short study. Sampel pada penelitian ini adalah perawat di instalasi rawat inap, diambil menggunakan teknik Purposive Sampling sebanyak 98 orang. Analisis data menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan pengetahuan mempengaruhi baik secara parsial atau simultan terhadap budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit X Bekasi. Temuan: Pada pelayanan di rumah sakit peran kerjasama tim sangat penting dalam menciptakan budaya keselamatan pasien. Implikasi: Manajemen rumah sakit harus melibatkan peran aktif setiap anggota tim dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien

THE ROLE OF TEAMWORK IN IMPROVING PATIENT SAFETY CULTURE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *