Rendahnya publikasi ilmiah peneliti Indonesia di internasional akan berdampak besar pada rendahnya daya saing bangsa di dunia internasional. Saat ini publikasi Indonesia di internasional pun terbilang masih minim, dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Thailand. Kewajiban melakukan publikasi ilmiah ini adalah kewajiban dosen sebagai seorang ilmuwan/peneliti yang wajib mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menyebarluaskannya kepada masyarakat. Dalam hal ini diharapkan dengan adanya tuntutan publikasi ilmiah dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap kesadaran para dosen pentingnya melakukan kajian, penelitian serta menulis karya ilmiah. Dengan adanya peraturan baru mengenai kewajiban mahasiswa S1, S2 hingga S3 untuk menulis artikel di jurnal ilmiah sebagai salah satu prasyarat kelulusan, diharapkan dapat mendorong serta meningkatkan jumlah penulisan karya dan publikasi ilmiah Indonesia kedepannya. Publikasi ilmiah juga harus diperhatikan oleh para peneliti agar karya ilmiah mereka tidak salah terbit pada jurnal yang terindikasi sebagai jurnal predator dan benar-benar terindeks oleh pangkalan data indeks internasional yang diakui seperti Scopus, Web of Science, DOAJ, dsb. Saat ini banyak juga diantara dosen dan peneliti yang belum paham bagaimana cara mempublikasikan jurnal mereka di jurnal yang bereputasi. Oleh sebab itu Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Unversitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Jurnal Ilmiah Menuju Jurnal Internasional Bereputasi (Scopus dan Web of Science).

LAPORAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS JURNAL ILMIAH MENUJU JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI (SCOPUS DAN WEB OF SCIENCE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *