Latar Belakang : MP-ASI yang di rekomendasikan oleh WHO yang memberikan MP-ASI kepada bayi dengan cara spoon feeding. Metode Baby Led Weaning yang diperkenalkan oleh Repley dan Markett menyarankan bayi diberi”finger food”, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat) yang dimana kedua metode tersebut ada perbedaan dalam status gizi dan asupan zat gizi. Tujuan : Menganalisis perbedaan status gizi, asupan energi, asupan zat gizi makro dan asupan zat gizi mikro (zat besi & seng) antara pemberian MP-ASI dengan metode BLW (Baby Led Weaning) dan WHO (Tradisional Spoon Feeding) pada bayi 6-12 bulan diwilayah Jakarta. Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan jumlah subyek 86 responden. Analisis statistik menggunakan t-test Independent data normal dan uji Mann-whitney untuk data tidak normal. Hasil : Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa adanya perbedaan pada status gizi (p-value= 0.016), asupan energi (p-value= 0.024), asupan protein (p-value= 0.002), asupan lemak (p-value= 0.0001), asupan karbohidrat (p-value= 0.0001), asupan zat besi (p-value= 0.002) serta asupan seng (p-value= 0.004) (p<0.05) antara pemberian MP-ASI dengan metode BLW (Baby Led Weaning) dan metode WHO. Kesimpulan : Adanya perbedaan antara pemberian MP-ASI metode BLW (Baby Led Weaning) dan metode WHO pada status gizi, asupan energi, asupan zat gizi makro dan asupan zat gizi mikro (zat besi & seng).

PERBEDAAN STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN ZAT GIZI ANTARA PEMBERIAN MPASI DENGAN METODE BLW (BABY-LED WEANING) DAN METODE WHO PADA BAYI 6- 12 BULAN DI WILAYAH JAKARTA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *