Latar Belakang: Sebanyak 55.7% anak balita mempunyai asupan energi yang sangat kurang dari Angka Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan. Masa balita merupakan masa yang sangat penting sehingga asupan makan balita perlu diperhatikan karena tingginya prevalensi penderita kekurangan energi protein (KEP), defisiensi vitamin A dan defisiensi besi. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kurang energi dan protein pada balita yaitu dengan mengembangkan produk cookies atau biskuit. Cookies atau biskuit merupakan cemilan jajanan yang digemari oleh masyarakat mulai dari balita hingga orang dewasa menyukainya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima tepung ikan gabus, ikan lele dan tempe terhadap nilai gizi pada pembuatan cookies. Metode: Penelitian eksperimen dengan substitusi tepung ikan gabus: tepung ikan lele: tepung tempe yaitu F0 (100 g: 0: 0), F1 (50 g: 30 g: 20g), F2 (40 g: 35 g: 25 g) dan F3 (30 g: 40 g: 30 g). Parameter yang diuji adalah analisis proksimat dan mineral (kalsium dan zat besi). Penilaian organoleptik uji hedonik dan uji mutu hedonik meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa menggunakan instrument Visual Analog Scale (VAS). Uji statistik menggunakan uji One-way Anova. Hasil Penelitian: Hasil uji hedonik panelis semi terlatih tidak ada pengaruh yang signifikan antara formula F0 dengan formula F1, F2 dan F3 berdasarkan parameter warna sedangkan pada panelis konsumen tidak ada pengaruh yang signifikan berdasarkan parameter rasa. Pada uji nilai gizi F2 merupakan formulasi dengan kandungan kalsium dan zat besi tertinggi yaitu 702.18 mg/100g dan 14.38 mg/100g. Kesimpulan: Produk cookies formulasi F2 merupakan produk terpilih karena memiliki kandungan gizi tertinggi dengan total kalori 359 kkal, karbohidrat 35.95 g/100g, protein 30.32 g/100g, lemak 23.48 g/100g, kalsium 702.18 mg/100g, zat besi 14.38 mg/100g, kadar air 6.28 g/100g dan kadar abu 1.62 g/100g. Hasil uji hedonik hanya parameter warna yang tidak siginifikan terhadap penilaian panelis semi terlatih, sedangkan penilaian panelis konsumen hanya parameter rasa yang tidak signifikan.

PENGEMBANGAN MAKANAN TAMBAHAN UNTUK PENINGKATAN BERAT BADAN ANAK BALITA BERBASIS IKAN GABUS (CHANNA STRIATA), IKAN LELE (CLARIAS GARIEPHINUS) DAN TEMPE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *