Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Secara nasional, prevalensi DM sebesar 2,1%. Di provinsi Jakarta prevalensi DM mencapai 2,5% pada golongan usia 45-74 tahun. Dalam mengontrol kadar glukosa dalam darah, dibutuhkan faktor langsung dan tidak langsung. Salah satu faktor langsung dalam mengontrol kadar glukosa dalam darah yaitu keragaman konsumsi pangan. Beragamnya pangan yang dikonsumsi sangat penting untuk diukur agar dapat memiliki kualitas konsumsi pangan yang baik.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran keragaman konsumsi pangan pada penderita DM di Puskesmas Se-Jakarta Barat. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe II dengan jumlah sampel 238 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan yaitu keragaman konsumsi pangan menggunakan dietary diversity score (DDS). Hasil DDS diperoleh dari asupan konsumsi responden dengan menggunakan metode food recall 2×24 jam.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia 46 – 65 tahun sebanyak 206 orang (86.6%) dan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 172 orang (72.3%). Dari hasil survey diketahui bahwa sebanyak 232 orang (97,5%) responden memiliki keragaman konsumi pangan yang beragam. Keragaman konsumsi pangan pada penderita DM tipe II di Jakarta Baratsudah termasuk dalam kategori beragam.

GAMBARAN KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS SE-JAKARTA BARAT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *