Latar Belakang: Polisi adalah abdi negara yang diharuskan memiliki jasmani dan rohani yang sehat agar bisa melaksanakan semua tugas-tugasnya secara optimal. Gizi lebih pada polisi dapat menurunkan produktifitas kerja dan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan gizi, asupan energi, asupan zat gizi makro, asupan serat, aktivitas fisik, dan persen lemak tubuh terhadap status gizi pada Polisi serta faktor dominan yang memengaruhinya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional dengan populasi 684 Polisi dan pada perhitungan sampel didapatkan jumlah sample sebanyak 150 responden. Analisis bivariat menggunakan Pearson dan Spearman Rank. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk analisis multivariabel. Hasil: Rata-rata status gizi polisi adalah 25,85�3,97Kg/m2. Variabel yang berhubungan dengan status gizi adalah pengetahuan gizi (p=0,036), asupan energi (p=0,0001), asupan karbohidrat (p=0,001), asupan lemak (p=0,001), asupan protein (p=0,001), aktivitas fisik (p=0,0001) dan persen lemak tubuh (p=0,0001). Variabel yang paling berpengaruh adalah asupan energi. Kesimpulan: Tingginya asupan energi,asupan lemak dan protein, persen lemak tubuh, serta rendahnya aktivitas fisik dan asupan serat menjadi penyebab status gizi lebih pada Polisi sehingga perlu adanya motivasi dan kesadaran diri untuk mencapai status gizi normal.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, ASUPAN ENERGI, ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, ASUPAN SERAT, AKTIVITASFISIK, DAN PERSEN LEMAK TUBUH TERHADAP STATUSGIZI POLISI DI KEPOLISIAN RESORT METROPOLITAN JAKARTA BARAT TAHUN 2017