Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien. Salah satu indikator keselamatan nyawa pasien yang memiliki faktor resiko besar adalah pelaporan nilai kritis hasil laboratorium yaitu hasil pemeriksaan laboratorium yang ekstrim yang sifatnya mengancam nyawa apabila tidak ditangani dengan segera yang mengakibatkan kejadian yang tidak diharapkan (KTD) pada pasien. Data hasil pelaporan nilai kritis di laboratorium RSCM belum mencapai target 100%,masih adanya nilai kritis yang tidak dilaporkan dan pelaporan nilai kritis yag dilaporkan lebih dari 30 menit. Untuk mencapai target 100 %, diperlukan kinerja yang baik dari analis. Kinerja individu dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, dan kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi dan kepemimpinan dengan pencapaian pelaporan nilai kritis pada analis di RSCM. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di laboratorium RSCM pada bulan desember 2016. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner dan data sekunder laporan kinerja analis dalam melaporkan nilai kritis hasil lab. Responden dalam penelitian ini adalah analis laboratorium sebanyak 67 orang. Analis data dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan (p=0,000), motivasi (p=0,001), presepsi kepemimpinan (p=0,012) berhubungan dengan pencapaian peaporan nilai kritis pada analis di RSCM. Saran untuk laboratorium RSCM adalah pimpinan selalu melakukan pengarahan dan bimbingan kepada analis dan pemberian pelatihan,penghargaan untuk meningkatkan kinerja analis dalam pencapaian pelaporan nilai kritis.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN DENGAN PENCAPAIAN PELAPORAN NILAI KRITIS PADA ANALIS DI RSCM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *