Latar Belakang: Meningkatkanya jumlah populasi orang lanjut usia (Lansia) di Indonesia akan menimbulkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan pada Lansia, seperti menurunnya kemampuan fisik dan mental, keterbatasan interaksi sosial, dan menurunnya produktivitas kerja. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Lansia adalah sekelompok orang yang mudah terkena penyakit, dimana sistem kekebalan tubuh telah menurun. Lansia dengan kondisi personal hygiene yang buruk akan berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku personal hygiene pada Lansia di Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta Barat. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Panti Wredha Wisma Mulia, Jakarta Barat dengan sampel penelitian yaitu seluruh orang lanjut usia (Lansia) berjumlah 50 orang yang diambil secara purposive sampling. Variabel dependen yaitu perilaku personal hygiene dan variabel independen yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, riwayat pekerjaan, kepemilikan asuransi kesehatan, fasilitas kebersihan, akses informasi kesehatan, akses pelayanan kesehatan, pengetahuan dan sikap mengenai perilaku personal hygiene. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Analisa data dilakukan menggunakan uji statistik χ�. Hasil: Sebagian besar responden yaitu perempuan (94,7%), berusia 60-74 tahun (57,9%), berpendidikan rendah (63,2%), tidak mempunyai pengalaman kerja (52,6%), tidak mempunyai asuransi kesehatan (78,9%), mempunyai akses informasi kesehatan yang kurang baik (52,6%), mempunyai akses pelayanan kesehatan yang baik (68,4%), mempunyai fasilitas kebersihan yang baik (84,2%). Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik (57,9%) dan sikap yang baik (68,4%) mengenai perilaku personal hygiene dan perilaku personal hygiene yang baik (63,2%). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku personal hygiene yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan dan pengalaman kerja sebelumnya (nilai p<0,05). Kesimpulan: Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pengalaman kerja sebelumnya merupakan determinan perilaku personal hygiene pada Lansia di Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta Barat. Perlu adanya peningkatan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai manfaat personal hygiene secara terus menerus dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku personal hygiene; adanya kunjungan rumah (home visit) oleh petugas kesehatan secara berkelanjutan untuk mengecek kondisi kesehatan Lansia; serta adanya dukungan keluarga dan pihak pengelola panti jompo dalam menerapkan perilaku personal hygiene pada Lansia.
DETERMINAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA ORANG LANJUT USIA (LANSIA) DI PANTI WREDHA WISMA MULIA, JAKARTA BARAT