Tujuan : Untuk mengetahui Perbedaan Pemberian Mobilisasi Sendi dan Ultrasound Terhadap Peningkatan ROM dan Disabilitas Pada Osteoartritis Lutut. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental untuk mengetahui efek suatu intervensi yang dilakukan terhadap obyek penelitian. Sampel terdiri dari 14 orang pria maupun wanita yang berusia 41-60 tahun, dan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dengan menggunakan quesioner yang tersedia. Sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan I terdiri dari 7 orang dengan pemberian mobilisasi sendi sedangkan pada kelompok perlakuan II terdiri dari 7 orang dengan pemberian ultrasound. Hasil : uji hipotesis pada perlakuan I rerata sebelum adalah ROM 36,43�5,563 dan disabilitas 82,43�1,718 rerata sesudah adalah ROM 83,57�7,480 dan disabilitas 57,43�1,718 dengan paired sampel t-test didapatkan nilai p=0,000 yang berarti pemeberian mobilisasi sendi efektif dalam meningkatkan ROM dan disabilitas pada OA lutut. Pada perlakuan II rerata sebelum adalah ROM 36,43�5,563 dan disabilitas 82,43�1,718, rerata sesudah adalah ROM 58,57�3,780 dan disabilitas 66,57�1,988 dengan paired sampel t-test didapatkan nilai p=0,000 yang berarti pemberian ultrasound efektif dalam meningkatkan ROM dan disabilitas. Uji hipotesis III rerata perlakuan I adalah ROM 47,14�5,669 dan disabilitas 25,00�2,887 rerata perlakuan II adalah ROM 22,14�5,669 dan disabilitas 15,86�1,069 dengan t-test independent menunjukkan nilai 0,000 yang berarti ada perbedaan peningkatan ROM dan disabilitas pada OA lutut. Kesimpulan : Pemberian mobilisasi sendi lebih baik dalam hal meningkatkan ROM dan disabilitas pada OA lutut.

PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN MOBILISASI SENDI DAN ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN ROM DAN PENURUNAN DISABILITAS PADA OSTEOARTHIRTIS LUTUT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *