Latar Belakang: Remaja membutuhkan asupan zat gizi lebih besar daripada anak-anak, namun remaja cenderung mengonsumsi makanan tidak sesuai dengan kebutuhan. Gizi lebih dapat disebabkan beberapa faktor yaitu aktivitas fisik, pengetahuan tentang gizi, pengaruh lingkungan, jenis kelamin dan body image. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lebih pada remaja di SMAN 66 Jakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 128 responden. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Status gizi dan persen lemak tubuh diperoleh melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan, aktivitas fisik didapatkan dengan nilai physical activity level, kualitas konsumsi pangan diukur menggunakan metode IGSK-60 dan body image didapatkan dengan cara mengisi kuesioner figure rating scale. Hasil Uji: Berdasarkan hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan status gizi responden (p = 0,000) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p =0,667), aktivitas fisik (p = 0,649), kualitas konsumsi pangan (p = 0,255), pengetahuan gizi (p = 0,1) serta pengaruh lingkungan (p = 0,929) dengan status gizi responden. Kesimpulan: Persen lemak tubuh berhubungan signifikan dengan status gizi. Diharapkan pihak sekolah bekerjasama dengan Puskesmas memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dan pengukuran persen lemak tubuh secara rutin satu bulan sekali.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA DI SMAN 66 JAKARTA