Masa remaja merupakan tahap optimal menentukan kesehatan tubuh saat memasuki masa dewasa. Menurut Riskesdas (2013), jumlah penduduk di Indonesia berusia ≥10 tahun dinyatakan kurang mengonsumsi buah dan sayur. Oleh sebab itu, dibuatlah produk selai berbahan labu siam dan pakcoy. Labu siam (Sechium edule Sw.) memiliki kandungan air yang cukup tinggi dan kandungan anti inflamasi. Pakcoy (Brassica chinensis L.) merupakan jenis sayuran yang mengandung tinggi beta karotein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat produk berbahan sayuran sebagai alternatif konsumsi. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 2 pengulangan. Data yang diperoleh menggunakan metode ANOVA dan Duncan. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap warna, aroma, energi, kadar abu, kadar air, lemak, karbohidrat, protein, serat kasar, kekentalan dan berat jenis. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur, rasa dan kadar gula total. Pada keempat kategori uji organoleptik formulasi yang paling disukai adalah formula C1. Pada analisis nilai gizi energi, lemak, karbohidrat memiliki nilai lebih rendah, kadar serat yang hampir setara dan kadar protein yang tinggi dibandingakan jenis selai buah. Pada kadar gula yang terdapat pada selai labu siam dan pakcoy termasuk rendah dari standar mutu SNI yaitu 55%. Pada syarat SNI (Min. 65) hasil viskositas semua formulasi memenuhi syarat kekentalan, kecuali formula C5. Hasil sifat fisik berat jenis/berat sampel pada kemasan selai tertinggi terdapat pada formulasi C4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan adanya pengujian daya tahan, cemaran mikrobia, cemaran logam, cemaran arsen, pH, total asam tertitrasi dan total padatan terlarut.

ANALISIS NILAI GIZI, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA SELAI DARI LABU SIAM (SECHIUM EDULE SW.) DAN PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS L.) SEBAGAI ALTERNATIF KONSUMSI SAYUR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *