Tim Pengabdian masyarakat bertemu dengan mitra pada saat analisa situasi melalui wawancara pada bulan Januari 2019 untuk menangkap masalah yang dihadapi mitra. Masalah yang ada belum siap dengan resiko bisnis, belum bisa mendesain batik, belum tau teori wirausaha, manajemen pemasaran, belum bisa menjahit celana kulot. Berdasarkan penelitian terdahulu (Kusumawati, 2017) ditemukan kelompok pembatik Palbatu memiliki niat yang cukup untuk berwirausaha. Mitra lambat menjual hasil batiknya sehingga modal terhenti, menunggu batik terjual. Kedua mitra mengalami kesulitan mendesain aneka ragam batik Palbatu. Ketiga mitra belum melakukan promosi penjualan melalui internet agar produksi batik dikenal masyarakat. Untuk itu tim pengabdian masyarakat bertujuan membantu mitra agar dapat mengelola pemasaran industri batik. Metode pelaksanaan melalui pelatihan, praktek langsung dan diskusi. Pelatihan agar mitra meningkatkan desain batik agar corak batik menarik dan disukai pelanggan. Membekali pengetahuan manajemen resiko, pengetahuan pemasaran, motivasi berwirausaha dan kewirausahaan agar pembatik memiliki ketrampilan mendesain batik. Hasil kegiatan kelompok ibu-ibu pembatik Palbatu berjumlah 10 orang dan mereka antusias menerima pengetahuan dan praktek mendesain batik dan membuat celana kulot. Saran-saran ibu-ibu tetep telaten dan mempraktekkan ilmu pengetahuan agar berhasil menjadi wirausaha. Luaran utama Publikasi Jurnal Nasional Pengmas, luaran khusus (1) Pembatik Palbatu diharapkan memiliki pengetahuan tentang desain batik, pemasaran batik dapat membina hubungan dengan pelanggan. (2) Melatih Mitra kelompok pembatik dengan praktek membuat pola kulot dan menjahit

KEMITRAAN MASYARAKAT DAN STRATEGI PEMASARAN BATIK KELOMPOK PEMBATIK PALBATU