Himpunan Mahasiswa Jurusan Public Relation Universitas Esa Unggul menggelar seminar Webinar bertajuk Psychological and Communication (Psycommunication) in the battle againts Covid-19 with HMJ PR UEU, Senin (04/05). Dua pembicara dihadirkan dalam seminar Webinar ini yakni Clinical Psychologist & Lecturer Universitas YARSI, Ratih Arrum Listiyandini, M.psi. dan Dosen Fikom Universitas Esa Unggul, Erna Febriani, S.SI, M.Si.,
Dalam materi pertama yang disampaikan oleh Ratih Arrum, dirinya menyoroyi terkait beban mental yang dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat ketika menghadapi COVID-19 ini. Salah satu beban mental yang paling sering dirasakan oleh kalangan anak muda.
“Tentunya kita sama-sama mengetahui kalau anak muda itukan masa-masa yang cendrung bersosialisasi dengan lingkungannya dengan adanya pandemi ini otomatis pergaulan anak muda menjadi terbatas, tidak bisa hangout bareng, traveling atau sekedar nongkrong-nongkrong bareng,” terangnya.
Hal ini dapat menyerang mental anak muda sehingga dapat menyebabakan stress, hal ini ditambah dengan sejumlah hal lainnya seperti ketidakpastian situasi, pembatasan sosial hingga proses pembelajaran jarak jauh.
“Sejumlah reaksi yang kita rasakan merupakan reaksi normal dan alamiah terhadap perubahan dan ketidakpastian Situasi yang dialami hampir oleh semua orang, ini adalah bagian dari respon kita sebagai manusia saat mengalami situasi yang dianggap sebagai stress,” uBeing Aware (SADAR):
Dirinya pun membagikan 5 hal yang dapat dilakukan oleh anak muda untuk berdamai dengan COVID-19, diantaranya Being Aware (SADAR) Belajar Menerima, Being Care (PEDULI): Mengolah Daya Rasa, Being Smart (CERDAS): Memanfaatkan Daya Pikir, Being Connected (BERSOSIALISASI): Menguatkan Daya Sosial, Being Spiritual (MEMAKNAI): Mengembangkan Daya Spiritual.
Sementara itu, Pembicara sesi kedua yakni Erna Febriani, S.SI., M.Si melanjutkan metari terkait Peran Generasi Muda Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Menurut Erna Pemuda sebagai bagian dari masyarakat berperan penting mendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan menjalankan perannya di tengah masyarakat.
Beberapa peran yang dapat dilakukan oleh pemuda selama Pandemi COVID-19, Erna mengatakan pertama Pemuda sebagai Agent of Change dalam masa Pandemi Covid-19, Dalam menjalani ini pemuda dapat Membuat dan mempromosikan pesan-pesan kesehatan yang kepada masyarakat dengan menggunakan pendekatan computer mediated communication (cmc) melalui media sosial terkait upaya pencegahan penularan Covid19.
kedua Pemuda sebagai Social Control dalam masa Pandemi Covid19, Social Control di sini dianataranya bergabung pada diskusi atau webinar, melakukan kajian komunikasi terkait isu Covid-19, di media massa, strategi penanganan pandemi COVID-19, membuat tulisan-tulisan inspiratif yang dipublikasikan melalui media massa atau media sosial. Membantu pemerintah dalam mengulangi informasi hoax dengan cara melakukan konfirmasi terhadap suatu berita.
“Ketiga Pemuda sebagai Moral Force, peran pemuda di sini yakni tetap berada di dalam rumah, tidak berkumpul atau melakukan kegiatan yang tidak perlu di luar rumah, memisahkan diri dari kelompok yang rentan dan membantu lingkungan sekitar jika ada yang terkena COVID-19,” ucapnya.
Peran selanjutnya yakni pemuda sebagai Relawan, Erna melanjutkan pemuda dapat bergabung pada komunitas relawan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai bentuk solidaritas danwujudgotongroyong menghadapi virus Covid19. BNPB masih banyak membutuhkan relawan terutama relawan medis oleh karena itu keterlibatan pemuda sebagai relawan masih sangat dibutuhkan.
“Pemuda Indonesia harus berperan aktif Lawan Corona, Terapkan hidup sehat dengan mencuci tangan secara benar, gunakanmasker jikaharus keluar rumah, tahan diriuntuk tidak mudik. Lindungi diri sendiri, lindungi orang-orang yang kamu sayangi, lindungi sesama,” tutupnya.