Latar Belakang : Pada setiap individu pekerja sering mengalami masalah kesehatan yang disebabkan asupan zat gizi yang dikonsumsi kurang dari yang dianjurkan berkaitan dengan pekerjaan yang berat dan kurang seimbang nya asupan zat gizi dapat menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi tugasnya seperti biasa. Kegiatan dengan jenis pekerjaan berat perlu mengkonsumsi kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan sedang dan ringan, hal ini pada dasarnya untuk mencapai keseimbangan antara asupan zat gizi makro dengan pencapaian status gizi seseorang. Tujuan : Mengetahui perbedaan status gizi, asupan zat gizi makro dan aktivitas fisik pada pekerja dalam dan luar ruangan. Metode : Penelitian ini termasuk jenis cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling didapatkan hasil perhitungan sebanyak 60 orang. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, status gizi dengan menggunakan form IMT, asupan zat gizi makro dengan menggunakan recall 2×24 jam dan aktivitas fisik dengan menggunakan form PAL 2×24 jam. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Independent T-Test dan Mann Whitney. Hasil : Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan ada perbedaan antara status gizi (p=0.001), asupan energi (p=0.001), asupan protein (p=0.005), asupan lemak (p=0.001), asupan karbohidrat (p=0.038) dan aktivitas fisik (p=0.001) pada pekerja dalam dan luar ruangan. Kesimpulan : Ada perbedaan antara status gizi, asupan zat gizi makro dan aktivitas fisik pada pekerja dalam dan luar ruangan (p<0.05).
PERBEDAAN STATUS GIZI, ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN AKTIVITAS FISIK PADA PEKERJA DALAM DAN LUAR RUANGAN DI KECAMATAN NEGLASARI